Perkembangan Kapal Nelayan Dunia
|
Kapal nelayan Dengan 2 layar. |
Kapal Herring Buss
Bangsa Belanda membuat
kapal penangkap ikan herring yang menjadi blueprint (cetakan biru) bagi pembangunan kapal penangkap ikan di Eropa.
Nelayan Belanda menggunakan Kapal
Herring Buss hingga abad ke 19. Kemungkinan Kapal jenis ini pertama kali dibuat di Hoorn sekitar tahun 1415 dan terakhir dibuat di Vlaardingen tahun 1841. Ukuran panjang kapal ini mencapai 20 meter dan relocation antara 60 hingga 100 ton. Di kapal ini terdapat jaring insang yang digunakan untuk menangkap herring dengan cara jaring ditarik di malam hari oleh 30-an nelayan. Hasil tangkapannya kemudian difermentasikan dan digaramkan di drum kayu di atas kapal.
Kapal Dogger Bank
|
Kapal Dogger Bank |
Bangsa Inggris membuat
kapal dogger pada abad ke 17 yang merupakan kapal pukat dan rawai pertama dan beroperasi di laut utara. Nama
dogger yang berarti "kapal pukat" diambil dari bahasa Belanda. Kawasan tempat menangkap ikan dengan pukat dinamakan
dogger bank oleh orang Belanda.
Dogger tergolong kapal yang lambat tapi tangguh dan mampu menaklukkan Laut Utara yang terkenal memiliki cuaca yang ekstrim. Kapal ini memiliki lebar 4,5 meter dengan panjang 15 meter, draft 1,5 meter, dan relocation 13 ton. Perlu diketahui bahwa kapal ini membawa 1 ton umpan, setengah ton makanan, kayu bakar dan 3 ton garam, serta kembali dengan 6 ton ikan hasil tangkapan.
Kapal Dory
|
Kapal Dory |
Dory adalah perahu kecil dengan draft yang dangkal, biasanya panjang kapal ini hanya 5 hingga 7 meter. Pinggir kapal
Dory ini yang relatif tinggi, dasar lambung yang rata, dan haluan yang tajam, serta bentuk kapal ini sederhana sehingga lebih mudah dibuat. Pertama kalinya
Dory muncul di pemukiman
nelayan di New England sekitar awal abad ke-18. Sesungguhnya Dory adalah adaptasi dari perahu bateau Prancis yang digunakan di Sungai Saint Lawrence pada tahun 1.600-an. Penghubung generasi antara bateau dan dory perahu pantai Wherry. Desain Dory juga diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa jenis perahu yang terdapat di Inggris, Prancis, Italia, dan Belgia yang terlihat mirip dengan Dory.
Kapal nelayan Dory ini pertama kali muncul pada tahun 1830-an, dengan desain untuk ditumpuk satu sama lain agar memudahkan penyimpanan. Para nelayan menggunakan perahu jenis ini agar mudah dibawa ke tengah laut dalam jumlah yang banyak untuk menangkap ikan yang lebih banyak.
|
Kapal nelayan yang semakin berkembang |
Pada abad ke-19, kapal pukat layar dengan desain yang lebih efektif dikembangkan di pelabuhan penangkapan ikan Brixham, Inggris. Desain ini menyebar hingga ke seluruh dunia hingga mempengaruhi perancangan kapal nelayan di berbagai tempat. Pada tahun 1890-an terdapat 300 kapal pukat jenis ini di pelabuhan tersebut. Beberapa kini telah dipensiunkan.
Sejumlah
kapal dan perahu nelayan tradisional masih digunakan di negara berkembang dengan garis pantai dengan perikanan yang produktif dan panjang. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 700 ribu perahu nelayan, dengan setengahnya tidak memiliki mesin dan seperempat diantaranya berupa kano. Filipina juga memiliki jumlah yang hampir sama, sebagian merupakan perahu dengan lambung yang sempit dan memiliki "sayap". Perahu ini dinamakan dengan Jukung atau Banca dalam bahasa
Filipina.